Mrs Laleh Iftikhariy, anggota parlemen yang mewakili rakyat Tehran dalam wawancaranya dengan IQNA menyatakan hal itu dan menambahkan, bahwa mengimpor Al Quran dari luar memiliki dua masalah; pertama potensi adanya kesalahan cetak, karenanya perlu diantisipasi secara khusus dan yang kedua potensi untuk membeli dalam jumlah besar sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Menjawab pertanyaan bagaimana Al Quran dicetak oleh non muslim, beliau mengatakan, bahwa di Cina terdapat jumlah besar kaum muslimin yang tinggal di Pekan dan tidak berbeda dengan kaum muslimin di negara lainnya.
Selain itu kaum muslimin di Cina memiliki hubungan yang erat secara emosional dengan bangsa Iran, karenanya tidak ada masalah dalam hal ini, tambahnya.
Lebih lanjut Iftikhariy menyebutkan, bahwa saat ini semua proses percetakan itu dilakukan oleh komputer dan mesin sehingga tidak perlu terlalu dipermasalahkan dikerjakan oleh pribadi muslim atau bukan.
Malah menurutnya yang perlu mendapat perhatian adalah ketika Al Quran dicetak di negara non muslim itu berarti kita memberi kesempatan kepada mereka untuk mendekatkan diri dengan Al Quran sehingga menjadi bagian dari dakwah mereka kepada Islam dan Al Quran.
Pada saat yang sama harus diingat, bahwa percetakan Al Quran yang dilakukan di dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun tetap kita harus waspada untuk tidak mentolerir kesalahan cetak sekecil apapun. karenanya perlu kepada antisipasi yang ekstra ketat, tegasnya.
854725